Sabtu, 15 Januari 2011

HOLIDAY

"Holiday yang dalam bahasa indonesia artinya liburan . yah , " el ili be ubu er ara an " tidak bermakna apa-apa bagi saya pada musim liburan kali ini di karenakan tidak ada sesuatu yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya yang notabene di sebut hari-hari biasa karena tidak libur berbeda dengan liburan yang disebut liburan di karenakan libur" #abaikan

Liburan kali ini saya habiskan di rumah , suatu tempat rekreasi yang sering saya gunakan untuk beristirahat , menonton tv , makan , dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu .

Memang liburan kali ini terkesan monoton atau datar-datar saja ("seperti mukanya rian d'masiv yang nyaris tanpa ekspresi"  #abaikan ) liburan saya kali ini saya awali dengan bangun pagi -> sarapan -> menonton tv -> ("beres-beres rumah -> pemotretan -> syuting" ← #abaikan ) -> dan pekerjaan lainnya yang sudah saya ungkapkan pada part ke dua yaitu tidak bisa di sebutkan satu persatu .

Baiklah pendek kata atau singkat kalimat liburan saya kali ini saya habiskan di suatu tempat rekreasi yang di sebut rumah .

-selesai-

Senin, 06 Desember 2010

#nowplay

Malam sunyi kuimpikanmu
Kulukiskan cita bersama
Namun s'lalu aku bertanya
Adakah aku di mimpimu

Di hatiku terukir namamu
Cinta rindu beradu satu
Namun s'lalu aku bertanya
Adakah aku di hatimu

Reff:
T'lah kunyanyikan alunan-alunan senduku
T'lah kubisikkan cerita-cerita gelapku
T'lah kuabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku
Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu

Bila saja kau di sisiku
'Kan ku beri kau segalanya
Namun tak henti aku bertanya
Adakah aku di rindumu

Back to Reff

Tak bisakah kau sedikit saja dengar aku
Dengar simfoniku
Simfoni hanya untukmu....

Back to Reff

T'lah kuabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku
Tapi mengapa ku takkan bisa sentuh hatimu

Minggu, 28 November 2010








Nama : Putri Sarah 
Kelas : IX.5 
TTL : Palembang 31 Agustus 1996
Alamat : Jl.Sukabangun I lrg;kito no;1223
Nama Ayah : Hadi Suseno / POLISI 
Nama Ibu : Nur Mala Dewi / Ibu rumah tangga 
Alamat Email : putri.sarah69@yahoo.co.id
Link BlogDetik : putrisarah95.blogdetik.com
Link BlogSpot : putrisarah95.blogspot.com
Facebook : putri.sarah69@yahoo.co.id 

Jumat, 19 November 2010

MAKNA IDUL ADHA

Makna dari Iduladha perlu menjadi teladan bagi umat Islam sekarang karena ada unsur keihlasan dan kesabaran yang dapat dijadikan sebagai bekal untuk mengarungi kehidupan yang penuh gangguan dan tantangan.
“Dalam kehidupan masa kini, memperingati Iduladha perlu dijadikan sebagai wahana intropeksi dan refleksi diri umat Islam,” kata Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Drs KH Kamaludiningrat di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, umat Islam lebih banyak dibelenggu dengan urusan keduniawian sehingga seakan-akan mereka meninggalkan dan melupakan Alquran yang berisi petunjuk bagi umat manusia baik di dunia maupun akhirat.
Ia mengatakan, sekarang banyak umat Islam yang menyimpang dari ajaran Alquran dengan memunculkan aliran sesat, yang sebenarnya bisa dimaknai sebagai kritik kepada Islam.
Berkaitan dengan itu, MUI membuat program berupa gerakan syiar Alquran secara komprehensif untuk menangkal timbulnya paham yang menyesatkan umat Islam. Program tersebut bersifat inovatif, amar makruf dan memberikan pencerahan kepada umat
Islam, sehingga mereka terhindar dari paham sesat, katanya.
Ia juga mengatakan peringatan Iduladha dengan melakukan penyembelihan hewan kurban oleh umat Islam merupakan upaya merunut sejarah Nabi Ibrahim dan puteranya Ismail dalam mentaati perintah dan ujian dari Allah.
“Iduladha yang juga disebut Idulqurban memiliki arti mendekatkan diri dan rasa keikhlasan menerima ujian dari Allah,” katanya.
Mengingat perintah Allah kepada Nabi Ibrahim itu, umat Islam sudah seharusnya merunut sejarah tersebut dengan melakukan pula penyembelihan hewan kurban seperti ketika Nabi Ibrahim diperintahkan Allah untuk menyembelih puteranya Ismail.
Karena ketaatannya kepada Allah maka Nabi Ismail dengan ikhlas segera mempersilakan ayahnya untuk menyembelihnya. Kemudian Allah menukarnya dengan seekor domba besar sebelum pisau Nabi Ibrahim menyentuh leher puteranya Ismail.(*)